Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 21, 2014

Analogi sebuah Kaca dengan Baja

Bismillaah... Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu masalah menghantam kita, maka dg mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sdh lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita . Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yg selalu positif, bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan yg benar2 sulit tengah menghimpitnya. Mengapa demikian ? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yg lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya. Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masal...

Seperti embun diatas daun

Waktu berjalan begitu cepat melebihi ketergesaan.. | Allaahu akbar ~ Perhatikan Akhlakmu ~ Dari Jabir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya termasuk yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat majelisnya dariku pada hari kiamat adalah orang yang terbaik akhlaknya di antara kalian. Sesungguhnya orang yang paling aku benci di antara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat adalah orang yang BERLEBIHAN dalam berbicara, SOK FASIH dengan ucapannya dan BERSOMBONG dengan ucapannya.” Saat dimana bersama banyak orang dan tampil di depan umum, kau tampil sebagai seorang yang shalih. Sayang sekali saat dimana kamu sendirian, kamu lakukan kemaksiatan. Itulah saat, ..dimana kamu jadikan Allaah pihak terendah yang menyaksikanmu. "Ingatlah hari ketika tiap-tiap jiwa mendapati kembali perbuatan baiknya & perbuatan buruknya (di dunia) hadir di hadapannya. Dia berharap-harap seandainya antara...