Dialah Aisyah ,Permaisyuri Fir’aun seorang raja besar yang sangat legendaries.Memiliki pasukan yang sangat banyak dan kuat.Hidup dalam kemewahan ,dimanjakan suaminya dan dimulaikan oleh rakyatnya. Hingga tatkala ia memproklamirkan keimanannya kepada Allah,segalanya menjadi berubah seketika.
Fir’aun mengetahui keimanan istrinya,lalu dia keluar di hadapan khalayak ramai serahya berkata ,”Apa yang kalian ketahui tentang Aisyah binta Muzahim?”Mereka memujinya.Maka fir’aun berkata kepada mereka ,”Sesungguhnya dia menyembah Tuhan selain aku.”Mereka berkata,”(jika demikian )bunuhlah dia.”Kemudian dibuatkan untuknya tiang,setelah itu tangan dan kakinya diikat dan Fir’an mengikat istrinya pada 4 pasak .dikedua tangannya dan kakinya.Apabila mereka pergi meninggalkanya ,malaikat menaunginya dari sengatan teriknya Matahari.”
Didetik detik akhir ketika beliau dieksekusi atas perintah suaminya sendiri.Dan Aisyah Berdoa yang diabadikan dalam Al Qur’an :
“Ya Rabbku,Bangunkanlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surge dan selamtkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim.”(Qs.At-Tahrim :11).
Doa itu bersamaan
dengan kehadiran Fir’aun ditempat penyiksaan itu.Dan Aisyah tertawa ketika
melihat rumahnya disurga.Firaun berkata ,”Apakah kalian merasa heran dengan
kegillaanya.Kita menyiksanya ,namun dia tertawa.”Setelah itu keluarlah ruhnya
dari jasadnya.
Begitulah Aisyah
,Wanita yang berani mengambil pilihan mulia sekaligus berani menghadapi resiko
keimananya.begitu juga dengan kisah bilal “Umayyah bin Khalaf,
musuh ISLAM yang terkemuka yang memiliki Bilal membaringkannya diatas pasir yang panas membakar serta meletakkan batu besar diatas dadanya sehingga ia tidak dapat menggerakkan tulangnya. Kemudian berkatalah Umayyah kepada Bilal:"Tinggalkanlah agamamu. Kalau tidak matilah kamu dalam kepanasan matahari yang tegak."
Bilal menjawab dengan berkata:"Ahad"-(Tuhan Yang Esa)-"Ahad-(Tuhan Yang Esa)."
Pada waktu malam ia didera dengan cemeti sehingga badannya luka. Pada waktu siang pula, dia dibaringkan diatas pasir yang panas. Tuannya berharap yang ia akan meninggalkan agamanya atau ia mati akibat luka-luka dibadannya. Namun demikian Bilal masih tetap dengan pendiriannya yang teguh.
musuh ISLAM yang terkemuka yang memiliki Bilal membaringkannya diatas pasir yang panas membakar serta meletakkan batu besar diatas dadanya sehingga ia tidak dapat menggerakkan tulangnya. Kemudian berkatalah Umayyah kepada Bilal:"Tinggalkanlah agamamu. Kalau tidak matilah kamu dalam kepanasan matahari yang tegak."
Bilal menjawab dengan berkata:"Ahad"-(Tuhan Yang Esa)-"Ahad-(Tuhan Yang Esa)."
Pada waktu malam ia didera dengan cemeti sehingga badannya luka. Pada waktu siang pula, dia dibaringkan diatas pasir yang panas. Tuannya berharap yang ia akan meninggalkan agamanya atau ia mati akibat luka-luka dibadannya. Namun demikian Bilal masih tetap dengan pendiriannya yang teguh.
Mungkin tampak tragis
bagi orang yang tak beriman,atau bagi para penggemar happy ending cerita
dilihat dari kemenangan duniawi.
Pilihan dengan Banyak
Resiko
Memang ,ketika
seseorang menetapkan pilihannya dijalan yang Allah gariskan ,berarti dia telah
siap
berbagai resiko .Tawakal
sebelum keberangkatan tidak kemudian
menghilangkan aral melintang dan mengubah jalan menjadi tol yang mulus
dan lancer.Akan tetapi,supaya diberi kekuatan untuk bisa melampaui semua
hambatan dan rintangan.Maka jangan disangka ,bahwa ketika seseorang menjatuhkan
pilhan hidupnya dijalan yang benar lalum kenikmatan dunia berduyun duyun ,atau
tiba tiba ia mendadak kaya,banyak teman,tak ada musuh ,dll.
Bahkan pilihan
ini mengundang seabrek rsiko duniawi yang di belakanya.Apalagi,ketika pilihan
itu dijatuhkan saat seseorang berada di akhir zaman, DI
akhir zaman,dimana kebenaran dianggap aneh,warna kesesatan dan kemaksiatan
dianggap dominan daripada ketaatan.Begitu berat dalam kebenaran,hingga
diumpamakan oleh Nabi Muhammad seperyi menggenggam Bara Api.
Sabda Rasulullah,
"Akan datang atas manusia,suatu zaman di mana orang yang bersabar di atas
agamanya seperti penggenggam bara api."(HR Tirmidzi).
ketika itu orang yang berpegang teguh pada agamnya sangat sedikit,dan akan menjadi
golongan minoritas tersebut keadanya berat sebagaimana menggenggam bara api
neraka.
karena banyaknya penentang dan propaganda yang menyesatkan,merajalenya subhat
yang menyebabkan keraguan.
kebanyakan manusia juga tenggelam dalam kesenangan syahwat dunia dan menghamba
pada dunia,serta terjangkitnya lemah iman.
Maka orang yang menempuh jalan ALLah harus extra sabar menghadapi gangguan atau
cobaan maupun godaan.dan memang begitulah karakter menuju jalan ALLAH yaitu
jalan janahNYA.adapun hadits Nabi:
"Jannah itu ditutupi dengan berbagi hal yang tidak disukai dan neraka itu
ditutupi dengan berbagai hal yang disukai oleh syahwat"
Seperti juga zaman
ini,pilihan untuk meniti jalan kebenaran identik dengan memilih berbeda dengan
kebanyakan orang. Di saat orang orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan penghasilan,ia hanya
menggunakan cara halal untuk mendapatkannya.Sehingga secara matematis ,lahan
penghasilannya terhitung sempit cara mencarinya terbilang sulit.
Hanya keimananya yang membuatnya bisa bertahan.Keyakinan bahwa takwa adalah solusi yang dengannya rezeki yang baik baik saja akan dating.
Hanya keimananya yang membuatnya bisa bertahan.Keyakinan bahwa takwa adalah solusi yang dengannya rezeki yang baik baik saja akan dating.
Bahwa orang yang
bertakwa diuji dengan sedikitnya harta memang fakta.Akan tetapi ,itu bagian
dari resiko dan pengorbanan yang menjadi batu ujian baginya untuk mendapatkan
nikmat yang tiada tara dan tak akan habisnya,karenanya,terhadap ujian ujian itu
mereka nikmati.
Menghadapi Godaan Syahwat dan Tuntutan Taat.
Resiko yang tak kalah
berat dialami oleh penempuh jalan kebenaran adalah ketika mereka harus focus untuk
menyiapkan bekal dan bekerja keras
mencapai tujuanya.Sementara ia melihat dikanan kirinya kebanyakan orang
berleha-leha .Seperti hari ini,ia mendatangi masijid sepi,sedangkan membanjiri
tontonan konser2 dan tempat hiburan.Ia juga seharusnya rajin menghadiri majelis
ilmu ,sementara kebanyakn orang lebih asyik dengan sinetronya atau drama
koreanya.
Selain itu ,ia harus memenjarakan nafsu keingannya,disaat
yang lain dengan bebas mengumbar syahwatnya.Menjaga pandanghannya disaat pemandangan yang menarik nafsu terjaja
dimana mana.Betapa berat mengendalikan syahwat disaat berbagi kesenangan mudah
didapatkan dengan banyaknya pilihan yang menjurus kepada dosa.
dan Orang yang Menempuh jalan Allah harus eXtra sabar menghadapi gangguan maupun godaan .Dan memang begitulah karakter jalan menuju jannah.
dan tak ada jalan yang menuju jannah melainkan harus melalui jembatan ‘makarih’,yakni sesuatu yang tidak disukai nafsu sehingga untuk menempuhnya membutuhkan kesungguhan untuk memerangi hawa nafsu.
Adapun neraka,ia tutupi dengan berbagai hal yang disukai dengan syahwat.Tidak mungkin bisa menahan keinginan untuk menempuh jalan neraka kevcuali bagi orang orang yang bersabar dari kemaksiatan dan mencegah nafsu darinya.
dan Orang yang Menempuh jalan Allah harus eXtra sabar menghadapi gangguan maupun godaan .Dan memang begitulah karakter jalan menuju jannah.
dan tak ada jalan yang menuju jannah melainkan harus melalui jembatan ‘makarih’,yakni sesuatu yang tidak disukai nafsu sehingga untuk menempuhnya membutuhkan kesungguhan untuk memerangi hawa nafsu.
Adapun neraka,ia tutupi dengan berbagai hal yang disukai dengan syahwat.Tidak mungkin bisa menahan keinginan untuk menempuh jalan neraka kevcuali bagi orang orang yang bersabar dari kemaksiatan dan mencegah nafsu darinya.
Jalan Kebenaran itu
,betapapun sulit,berat dan berbahaya namaun orang orang yang beriman menikmati dan mencintai jalan ini.Padanya ada
kelezatan yang terlalu indah untuk diungkapkan,tak ada yang tau kecuali orang
yang telah merasakannya.
Kenikmatan ini membuat
yang berat terasa ringan ,yang sulit terasa mudah dan terasa enteng segala
tantangannya.
Adapun orang - orang yang cenderung
meninggalkan jalan kebenaranya ,apakah lantas terbebas dari resiko duniawi
???tidak !!!!!sama sekali tidak!! Karena dunia memang negeri yang deritanya
dialami orang orang mukmin maupun kafir,shalih taupun jahat.
Komentar
Posting Komentar