Video
Youtube Penghujatan Islam di Kampus IAIN
Tanggapan:
Melihat Video tersebut
merupakan dampak dari Pemikiran Liberalisme itu sendiri.
Mereka didik di
perguruan tinggi islam bukan semakin yakin terhadap kebenaran Islam, bukan juga
bangga menjadi seorang muslim, tidak juga menjadi seorang da’i yang menjaga
akidah dan akhlak umat dari kerusakan bid’ah , khufarat, maupun kesyirikan.
Namun sarjana-sarjana ini bahkan masih kuliah menjadi manusia yang getol
menggugat Islam dan para Ulama. Ibarat manusia yang sedang keasukan jin, mereka
bertindak gila mencela Allah , benci kepada ulama-ulama shaleh. Bahkan berani
menistakan Allah.
Wajar terjadi, seperti
video yang mengaku liberal-relativisme yang sangat kotor bahkan lebih kotor
dari tinja manusia. Lebih merusak daripada pelacuran dan minuman keras. Sebab
siapapun tahu ia akan merusak keturunan , rumah tangga, tatanan akhlak serta
peyebab penyakit di masyarakat. Bahkan
bagi kaum liberal-Relativesme itu baik, bahkan bisa dianjurkan.
Sebab dalam paham liberalisme
standar nilai bukan nash Al-Qur’an maupun hadits, apalagi ijma maupun qiyas.
Bukan. Tetapi budaya yang dianut masyarakat. Mereka juga tidak meyakini
kebenaran absolut(mutlak/pasti). Bagi mereka semua serba relatif. Artinya, bisa
jadi pelucur itu buruk di satu masyarakay tetapi belum tentu buruk di
masyarakat lain. Misalnya, Pelacur dan minuman keras adalah buruk dalam islam,
maupun masyarakat di Makkah. Tetapi belum tentu buruk di mata masyarakat Barat,
misalnya. Bahkan ada taraf tertentu baik. Jika masyarakat itu baik maka
hukumnya baik.
Selain itu yang sudah
dijelaskan di WAG, kaum liberalisme adalah pemuja kebebasan, tidak ingin
terikat dengan satu jenis keyakinan apapun, kecuali ikatan hawa nafsu (seperti
contoh tulisan Sumanto al – Qurthubiy yang dijadikan kuis berhadiah kemaren).
Problem liberalisasi
agama sebenarnya tidak sekedar menimpa islam tetapi hampir seluruh agama di
dunia ini telah dan sedang menghadapi kehancuran akibat liberalisasi yang
melanda mereka. Yang paling serius adalah Barat, dalam hal ini Kristen. Dan
memang dari Baratlah liberalisme itu lahir.
Dalam kajian DR. Hamid
Fahmi Zarkasyi, yang dituang dalam bukunya Liberalisasi
Pemikiran Islam disebutkan bahwa asal-usul muasal liberal adalah dari
Barat. Lelahiran Liberalis dipelopori ileh para ilmuawan/ cendikiawan Barat
yang merasa dibingungkan sekaligus di rugikan oleh doktrin gereja. Ada juga
yang menyimpulkan liberal lahir dari paham Yunani kuno yang menjadi lemen
terpenting dalam peradaban Barat. Namun jika dilacak hingga abad pertengahan
liberalisme dipicu oleh kondisi sistem ekonomi dan politik yang didominasi oleh
bangsawan.
Dari sini bisa dipahami
bahwa liberalisasi di Barat berkembang pada dua bidang utama:
1) liberalisasi di
bidang ekonomi dan politik , 2) liberalisasi dibidang agama / pemikiran.
Pada awalnya, kalangan
intelektual Barat hendak bebas (liberal) dari agama dan Tuhan. Namun berkembang
menjadi liberalisme pemikiran(doktrin-doktrin) keagamaan.
Inti dari liberalisasi
agama adalah penolakan terhadap hak-hak Tuhan dan segala otoritas yang
diperoleh dari Tuhan; menyingkirkan agama dari kehidupan manusia. Termasuk
menolak otoritas gereja yang sebelumnya menghegemoni kehidupan di Barat.
Trik
Liberalisasi untuk hancurkan Islam :
1). Menyebarkan
Doktrin Relativisme
2). Melakukan
kritik terhadap al-Qur’an
3). Menyebarkan
paham pluralisme
4). Menyebarkan
Faham Feminisme
Komentar
Posting Komentar