Harus diakui imperialis Barat mampu menanamkan virus pemikiran berbahaya ke benak kaum muslimin. Virus itu menggiring umat untuk berpikir bahwa islam adalah agama, bukan negara. Urusan negara tak ada kaitan dengan agama. Ditarik mundur ke belakang, pemikiran liar seperti itu sejatinya adalah respon masyarakat Barat terhadap kekuatan dogma gereja yang sama sekali tak aplikatif dan tak diaplikasikan dalam kehidupan bernegara (bisa dicari sejarahnya). Mau “murtad” dari gereja secara keseluruhan malu, akhirnya dogma-dogma gereja diamputasi untuk hanya berlaku diranah individu saja. Efeknya pun positif setelah lepas dari dogma gereja, Eropa bebas dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, wa bil khusus pasca perkenalan Eropa dengan dunia Islam semasa perang salib dan perampokan besar-besaran atas perpustakann umat islam di Andalusia. Euforia ini hendak dibawa pula ke dunia Islam.Tak heran bila Mustafa Kemal Ataturk yag menjadi kaki tangan Barat yang merubah Daulah I...
https://youtu.be/y0WjZLjXiIw Video Youtube Penghujatan Islam di Kampus IAIN Tanggapan: Melihat Video tersebut merupakan dampak dari Pemikiran Liberalisme itu sendiri. Mereka didik di perguruan tinggi islam bukan semakin yakin terhadap kebenaran Islam, bukan juga bangga menjadi seorang muslim, tidak juga menjadi seorang da’i yang menjaga akidah dan akhlak umat dari kerusakan bid’ah , khufarat, maupun kesyirikan. Namun sarjana-sarjana ini bahkan masih kuliah menjadi manusia yang getol menggugat Islam dan para Ulama. Ibarat manusia yang sedang keasukan jin, mereka bertindak gila mencela Allah , benci kepada ulama-ulama shaleh. Bahkan berani menistakan Allah. Wajar terjadi, seperti video yang mengaku liberal-relativisme yang sangat kotor bahkan lebih kotor dari tinja manusia. Lebih merusak daripada pelacuran dan minuman keras. Sebab siapapun tahu ia akan merusak keturunan , rumah tangga, tatanan akhlak serta peyebab penyakit di masyarakat. Bahkan bagi kaum liberal-Relat...