Langsung ke konten utama

Bangkitlah Wahai Muslimah, Musuhmu Mengincarmu!




Asma’ Binti Yazid bin As Sakan. Seorang wanita Anshar yang pemberani, teguh pendirian, ahli hadits, mujahidah dan orator ulung. Termasuk wanita yang berbai’at pada tahun pertama hijriyah. Suatu ketka ia di utus oleh wanita untuk bertanya kepada Rasulullah. Maka ia datang pada Rasulullah dan berkata,” Wahai Rasulullah, aku adalah utusan dari sekelompok wanita kepadamu. Apa yang  akan kutanyakan sama dengan pertanyaan mereka dan pendapat mereka samadengan pendapatku. Sesungguhnya Allah telah mengutusmu kepada seluruh kaum laki-laki dan kaum wanita, maka kami beriman dan mengikutimu. Akan tetapi, kami kaum wanita terbatas geraknya. Kami hanyalah sebagai tiang penyangga rumah tangga, tempat penyaluran syahwat laki-laki dan yang mengandung anak-anak mereka. Sedangkan kaum laki-laki memperoleh keutamaan dengan diperintahkannya melakukan shalat berjama’ah, mengantarkan jenazah, dan berjihad dimedan perang. Jika kaum laki-laki keluar untuk berperang, kamilah yang menjaga harta-harta mereka dan mengasuh anak-anak mereka. Oleh karena itu, apakah kami bisa mengimbangi pahala mereka?”

Mendengar pertanyaan seperti itu, Rasulullah lalu menoleh kepada para sahabat yang ada didekatnya, lalu bertanya “ Pernahkah kalian mendngarpertanyaan wanita lain tentang ini. Rasulullah bersabda, “ kembalilah engkau wahai asma dan beritahukan kepada kaum wanita yang mengutusmu bahwa perlakuan baik salah seorang dari kalian kepada suaminya, usahanya mencari keridhaan suaminya dan ketaatan keda suaminyadapat menyamai pahala dari amal laki-laki yang engkau sebutkan tadi.”

Hikmah apa dari kisah Asma’ diatas?
Sungguh betapa besar peran seorang wanita; ketaatannya kepada suami,menjaga harta, kehormatan, mendidik anak-anak serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang selama ini dianggap sepele oleh umumnya masyarakat.

Peran di rumah mendidik, membesarkan , dan mengasuh anak mulai dikhawatirkan barat.  Barat menarasikan peran ibulah yang akan menyemai benih-benih keislaman yang dianggap barat dengan ide radikal dan ekstimis. Tak heran, barat sangat berambisi memisahkan ibu dari habitat aslinya yaitu rumah tangga sebagai ibu, mengasuh, mendidik anak-anaknya. Dampaknya wanita sekarang lebih senang berada diluar rumah dengan segala gemerlapnya duniawi dan perlahan-lahan meninggalkan fitroh mereka untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

Sayangnya, narasi permusuhan barat tidak dipahami dengan baik oleh kaum muslimah. Mereka tidak sadar menjadikan sasaran orang-orang kafir. Dijauhkan oleh keluargadan anak-anak. Disenangkan dengan karir di luar rumah. Diberikan image yang baik sebagai wanita sukses, sementara ia tinggalkan tugas sesungguhnya, mengasuh, membesarkan dan mendidik anak. Ketaatan kepada suami dianggap hina dan merendahkan derajat kewanitaan.

Wahai Muslimah! Sadarlah! Tugas kalian adalah mencetak generasi unggul. Generasi yang meneruskan dakwah risalah Rasul dan Nabi. Generasi yang mengemban misi dakwah untuk membumikan islam dalam kehidupan sehari-hari.

Wahai muslimah, Sadarlah! Tugas kalian adalah membantu suami untuk berjuang dijalan Allah. Bukan untuk bertebaran dipasar-pasar, mal, tempat-tempat hiburan. Bukan  bersolek didepan umum dengan berlenggak lenggok mengumbar paras kecantikanmu yang diberikan Allah.

Wahai muslimah, sadarlah! Tugas kalian adalah melahirkan genarasi  Khalid bin Walid yang berjuang gagah berani menghadapi musuh, disaat kaum muslimin hilang keberaniannya.

Wahai muslimah, tugas kalian adlah menghadirgan sholahudin al ayubi bagi anak-anakmu. Pemuda yang gagah berani menumbangkan keangkuhan musuh. Merebut kembali Palestina dengan Al-Aqsa.

Wahai Muslimah, hari ini islam butuh wanita-wanita yang tangguh. Generasi-genarasi yang koohmelawan kedzoliman. Generasi yang membawa risalah islam kembali jaya. Islam butuh pula manusia yang berjuang di jalannya. Menolong wanita-wanita yang tergores kehormatannya. Bukan wanita-wanita yang hanya menurutkan hawa nafsu, mengumbar syahwat, terlena dengan dunia, dan bermegah-megahan untuk kesenangan sesaat.

Wahai Muslimah, Bangkitlah! Jadilah wanita-wanita hebat. Engkau adalah madrasah bagi anak-anakmu. Di tanganmu, tumbuh harapan generasi ini. Lahirkan sholahuddin-sholahuddin untuk membebaskan kaum muslimin dari cengkraman orag-orang kafir. Jangan biarkan kaum muslimin terjajah dalam kehinaan. Darimulah obor kemenangan. Bangkitlah wahai Muslimah.


Resumer: PramudyaZeen

Sumber: Elhakimi, Bangkitlah Wahai Muslimah, Majalah An-Najah – Edisi 150, Mei 2018




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?

*Saat hujan Berteriaklah di depan air terjun tinggi, berdebam suaranya memekakkan telinga agar tidak ada yang tahu kau sedang berteriak Berlarilah di tengah padang ilalang tinggi, pucuk2nya lebih tinggi dari kepala agar tidak ada yang tahu kau sedang berlari Termenunglah di tengah senyapnya pagi, yang kicau burung pun hilang entah kemana agar tidak ada yang tahu kau sedang termangu Dan, menangislah saat hujan, ketika air membasuh wajah agar tidak ada yang tahu kau sedang menangis, Kawan Perasaan adalah perasaan, Tidak kita bagikan dia tetap perasaan Tidak kita sampaikan, ceritakan, dia tetap perasaan Tidak berkurang satu helai pun nilainya Tidak hilang satu daun pun dari tangkainya Perasaan adalah perasaan, Hidup bersamanya bukan kemalangan, Hei, bukankah dia memberikan kesadaran betapa indahnya dunia ini? Hanya orang2 terbaiklah yang akan menerima kabar baik Hanya orang2 bersabarlah yang akan menerima hadiah indah Maka nasehat lama itu benar sekali, Menangislah...

I/O tugas ORKOM

1.        Jelaskan apa yang dimaksud perangkat Input/Output menurut Anda, dan apa contohnya? Apakah hardisk termasuk perangkat Input/Output? 2.        Mengapa diperlukan suatu modul khusus untuk menghubungkan perangkat Input/Output ke sistem bus? 3.        Terdapat 3 teknik Input/Output, yaitu Programmed, Interrupt driven, dan Direct Memory Access. Beri gambaran perbedaan Programmed dan Interrupt driven I/O, jelaskan kelebihan dan kekurangan kedua teknik tersebut. Mana teknik yang lebih baik (disertai alasan)? Jawab 1.        Perangkat Input/Output adalah kemampuannya untuk mempertukarkan data dengan perangkat lain Perangkat input adalah alat-alat yang berfungsi memasukan data atau perintah kedalam komputer,sedangkan perangkat output adalah digunakan untuk menampilkan data, atau mengeluarkan data-data yang berbentuk informasi ya hardisk termasuk pera...

Aku Malu Dipanggil Aktivis

Aku malu saat mereka memanggilku dengan sebutan “aktivis dakwah” Karena bisa jadi amal baik mereka lebih banyak dari amalku Bisa jadi  keikhlasan mereka lebih mendalam daripada diriku Bisa jadi kedudukan mereka di mata Allah Swt. lebih tinggi dariku... Aku merasa tidak pantas, Sering ku beralasan belum sempat serius memperbaiki bacaan Al-Qur’an ku yang masih terbata-bata(tartil), apalagi untuk menambah hafalan Seakan menjadi hal yang wajar jika mushaf Al-Qur’an kubiarkan bergeletak di atas meja atau sekadar memenuhi ruang ranselku untuk kubaca sesekali di “waktu luang” saja Mereka bilang aku “aktivis dakwah” supersibuk yang sering pulang larut malam karena agenda dakwah di sana-sini Sementara aku masih sempat membumbui rapat organisasi dengan candaan dan bahasan yang sebetulnya sama sekali tidak penting(just akhwat no ikhwan) Padahal... Ini bukan dakwah, ketika hanya terlibat di kegiatan dakwah tanpa berusaha membenahi diri menjadi lebih baik Ini bukan dakwah, ...